Kamis, 13 Mei 2010

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

Ψ BAHASA

Adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan,tertulis, atau isyarat yang berdasarkan pada suatu system dari simbol-simbol

ΨGENERATIVITAS TAK TERBATAS

Adalah kemampuan menghasilkan sejumlah kalimat bermakna tanpa batas dengan menggunakan aturan-aturan dan kata-kata yang terbatas.

CARA PERKEMBANGAN BAHASA

 KETIKA BAYI

Pada dasarnya manusia dalam periode perkembangannya mulai mengenal sejak usia bayi.

Tahukah Anda ?

Bayi-bayi di seluruh dunia memiliki pola yang sama dalam mempelajari bahasa. Dan
ditemukanlah kejadian-kejadian kunci dalam perkembangan :

1. Celoteh dan vokalisasi yang lain.

Tujuan komunikasi awal adalah untuk menarik perhatian pengasuh-pengasuhnya dan orang lain di lingkungannya(Lock,2004, Volterra,dkk,2004)
Rangkain suara bayi dan gerakan isyarat slam tahun pertama :
• Menangis : biasanya bayi akan mengangis ketika dia baru lahir. Tangisan bayi dapat menandakan keadaan tidak nyaman. Namun, ada beberapa jenis tangisan bayi yang menandakan hal-hal yang berbeda-beda.
• Cooing (bayi pertama kali mendekut) yakni mengeluarkan suara oo,coo, atau goo ketika berkomunikasi dengan pengasuhnya
• Celoteh : bayi kan mulai berbicara tidak jelas. Dia berusaha mengeluarkan kata-kata berupa penggabunngan huruf vocal dengan huruf konsosnan seperti bababababa
• Gerakan : bayi mulai melakukan gerakan seperti menggeleng jika tidak mau, melambaikan tangan yang menandakan dadadada, menunjuk jari ke sesuatu yang dia inginkan.

2. Mengenali bunyi-bunyi bahasa.

Bayi sebelum usia 6 bulan mulai dapat mengenali dan membedakan perubahan bunyi bahasa atau perubahan kata-kata , hal ini dapat disimpulkan berdasarkan penelitian kuhl. Dan setelah 6 bulan bayi dapat membedakannya dengan lebih peka.

3. Kata-kata yang pertama

Pada usia 8 – 12 bulan bayi seringkali menunjukkan pemahaman kata-kata mereka yang pertama. Kata-kata pertama bayi bisanya berupa kata-kata yang penting. Kata-kata ini seperti papa, mama, cicak, dan lain-lain.

4. Ucapan-ucapan dua kata

Terjadi pada usia 18-24 bulan, mereka biasanya menyampaikan makna dengan hanya 2 kata. Untuk menyapmpaikan makna dengan 2 kata, anak biasanya menggunkan gerak tubuh, nada, dan konteks saat berbicara.

 KETIKA MEMASUKI MASA KANAK-KANAK AWAL
“ ketika anak-anak meninggalakan tahapan dua kata, mereka bergerak cepat menuju kombinasi tiga-empat-lima-kata. Peralihan dari kalimat-kalimat sederhana(yang mengekspresikan preposisis tunggal)menjadi kalimat-kalimat kompleks diawali antara usia 2 hingga 3 tahun dan berlanjut hingga sekolah dasar ” (bloom,1998)
Pada masa ini anak mulai dapat menggabungkan beberapa kata menjadi sebuah kalimat kompleks untuk menyampaikan sesuatu. Perkembangan ini biasanya diawali pada usia 2-3 tahun dan terus berlanjut hingga usia sd. Kadang-kadang penggabungan kata yang dilakukan oleh anak-anak terdengar ganjil karena pemahaman mereka lebih baik daripada kemampuan berbahasa mereka.
CONTOHNYA :

Ketika anak tertawa tertiup angin dan berkata “aku kena angin”. Anak sudah mengerti bahwa
Rambutnya bergerak-gerak pelan, badannya terasa sejuk karena angin mengenai tubuhnya.
Namun cara mengekspresikannya dengan bahasa kurang begitu sempurna.


¥ Pada masa ini anak-anak mengalami perkembangan bahasa seperti berikut :
1. Anak mulai berbicara sesuai dengan aturan bahasa yang ada, memahami adanya aturan bahasa baru dan mengaplikasikannya di situasi baru.

2. Anak mulai belajar atau memasukkan pengetahuan ke pikiran mereka tentang makna –makna dari kata. Setiap anak akan mempelajari kata-kata baru yang berbeda setiap harinya.

3. Anak mulai dapat membedakan cara berbicara sesuai dengan kondisi yang ada, kepada siapa dia berbicara dan seterusnya.

 KETIKA MEMASUKI MASA KANAK-KANAK MENENGAH DAN AKHIR

Perkembangan bahasa pada anak usia ini adalah :
1. Kosa kata dan bahasa
Anak mulai dapat membuat percakapan yang rapi atau menggunakan bahasa secara teratur. Anak dapat menggabungkan beberapa kalimat yang menghasilkan definisi, deskripsi, dan cerita yang logis. Anak-anak harus dapat melakukannya secara lisan baru secara tertulis.

2. Kesadaran metalinguistik
Anak-anak mulai berpikir tentang bahasa mereka, memahami kata-kata dan bahkan mendefinisikannya.

3. Membaca

4. Pendekatan bahasa secara menyeluruh
Anak-anak mulai belajar untuk membaca pelajaran atau materi secara utuh dan bermakna seperti membaca cerita dan puisi. Pendekatan seperti ini akan mengajarkan pada anak tentang bahasa sebagai fungsi komunikasi. Dengan membaca bahasa secara menyeluruh anak akan dapat menerima informasi yang disampaikan melalui membaca bahasa secar menyeluruh.

5. Pendekatan keahlian dasar dan fonik
Anak akan belajar tentang keahlian untuk mengungkapkan symbol-simbol ke dalam bunyi-bunyian.

6. Menulis

7. Bilingualisme
Pada usia ini anak akan lebih mudah untuk mempelajari bahasa kedua. Kondisi ini seperti anak di Indonesia yang di sekolah selain belajar tentang bahasa nasional yakni bahasa Indonesia juga belajar tentang bahasa internasional yakni bahasa inggris.

 MASA REMAJA

Peningkatan kemampuan berbahasa pada masa remaja meliputi peningkatan penguasaan dalam penggunaan kata-kata yang lebih kompleks. Ketika remaja mulai mengembangkan pemikiran secara abstrak, remaja menjadi lebih baik daripada anak-anak dalam menganalisa fungsi suatu kata yang berperan dalam sebuah kalimat.
Remaja mulai mempertajam kemampuan berbahasanya. Mereka melakukan kemajuan dalam memahami metafora yakni perbandingan makna antara dua hal yang berbeda dan satire yakni penggunaan ironi,cemooh, atau lelucon untuk mengekspos kebodohan atau kekejian. Pada masa remaja anak juga mulai menggunakan dialek khusus. Dialek adalah suatu variasi bahasa yang memiliki kosakata,tata bahasa, atau pengucapan yang khas.